Tak pernah bintang-bintang melihatnya
Melainkan ia dalam keadaan sujud
Pun matahari tak pernah menjumpainya
Kecuali
ia tengah berinfaq
(Penyair
Arab)
Suatu
senja, selepas mengisi acara, saya mendapat kenang-kenangan sebuah
buku karya Muhammad bin Su’ud Al-‘Uraifi yang berjudul “Qiyamul Lail:
Bertemu Allah di Hening Malam“. Nyinyir hati saya,
sejenak terdiam, hati terasa tertampar. Andai buku itu bisa bicara,
seolah dia berkata “Malammu sekian lama hanya kau habiskan untuk tidur
semata, sudah saatnya mulai malam nanti, bangunlah, basuh mukamu dengan
air suci dan lekas songsong perjumpaanmu denganNya”.
Pelan saya membaca buku itu
Tersibak ajaran dalam Al-Qur’an, diantaranya;
“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu”
(Al-Isra’ : 79)
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di
akhir-akhir malam mereka mohon ampun (kepada Allah)”
(Adzariyat : 17-18).
Pun dalam hadits juga demikian;
“Shalat yang paling utama setelah shalat fardu ialah
shalat malam” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya, dimalam hari ada satu waktu. Tidaklah seorang
muslim berdoa kepada Allah mohon kebaikan dunia dan akhirat di malam
itu, kecuali Allah pasti mengabulkan permohonannya. Waktu tersebut ada
pada tiap-tiap malam” (HR. Muslim).
Saya juga menemukan sebuah hadits yang cukup menyentuh bagi
sepasang suami istri;
“Allah memberi rahmat kepada seorang suami yang bangun malam
lalu shalat dan (tidak lupa) membangunkan istrinya kemudian ia shalat
juga. Jika istrinya enggan, dia (boleh) memerciki wajah istrinya dengan
air. Allah memberi rahmat kepada seorang istri yang bangun malam
kemudian mengerjakan shalat, dan ia tidak lupa membangunkan suaminya.
Jika suaminya malas bangun, ia boleh memerciki wajah suaminya dengan air” (HR Abu Daud).
Di lembar lain, Muhammad bin Su’ud Al-‘Uraifi mengutip sebuah
pendapat tentang manfaat sholat malam ditinjau dari segi medis. Salah
satunya pendapat Dokter Samir Ismail Al-Hulwi dalam bukunya Al-Lail;
Naumuh wa Qiyamuh (Malam; Tidur dan bangunnya).
Dalam buku itu, Dokter Samir menulis“Sungguh Qiyamul lail akan
memberimu kemauan keras (himah) dan semangat (nasyath) dalam
melaksanakan tugas, juga menghilangkan penyakit tulang punggung dan
penyakit lainnya yang biasa diderita dimassa tua. Telah terbukti dalam
dalam satu penelitian bahwa orang-orang tua renta yang semenjak mudanya
rajin mengerjakan shalat malam, tulang punggung mereka jauh lebih sehat
dan lebih kuat daripada orang-orang yang tidak mengerjakan shalat malam.
Selain itu, shalat malam juga dapat menyelamatkan orang dari
penyakit sesak dada akibat penyempitan pembuluh darah dan terhindar dari
penyempitan pembuluh darah yang menjurus ke hati dan ke otak. Itu
dikarenakan orang yang bangun malam berarti mengurangi kegiatan tidur
malam yang panjang.
Subhanallah.
Ternyata, begitu besar kemanfaatan dari sholat malam bagi
kesehatan. Selama ini saya tidak mendapatkan informasi tentang hal ini.
Sungguh bersyukur saya mendapat buku ini sehingga bisa menambah keilmuan
dalam diri saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar